FBS INDONESIA
Kabar mengejutkan datang dari Tiongkok. Pada Jumat (08/08) pagi ini, ekspor negara tersebut dilaporkan meningkat pesat pada bulan Juli. Untuk pertama kalinya setelah beberapa periode, Tirai Bambu membukukan surplus dalam neraca perdagangannya. Ditambah lagi, persentase impor negara ini pun tercatat menyusut.Kenaikan ekspor Tiongkok tak main-main, peningkatan yang terjadi mencapai 14.5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perolehan tersebut mementahkan ekspektasi para analis Bloomberg yang memperkirakan pertumbuhan yang terjadi akan sekitar 7%. Beruntung, impor pun juga menurun sebanyak 1.6%. Alhasil, Tiongkok berhasil mencetak surplus perdagangan sebesar 47.3 miliar pada bulan Juli.
REBATE BROKER FBS
Apa yang terjadi pada perekonomian China pada bulan Juli ini bertolak belakang dengan prediksi dari IMF, yang meyebutkan bahwa perlambatan ekonomi yang dialami oleh AS akan memberikan efek domino terhadap outlook pertumbuhan negara lain. Sementara itu, Perdana Meneteri China Li Keqiang diperkirakan akan menahan peningkatan stimulus pada kuartal kedua ini, sehubungan dengan meningkatnya penjualan produk China ke luar negeri.Yuan pun menggenapkan penguatannya terhadap Dolar AS sebesar 0.38% pekan ini ke 6.1565 per dolar pada pukul 11:03 pagi di Shanghai. Perolehan yang terbesar sejak tanggal 13 Juni. Dan PBOC pun hari ini menaikkan refernce rate Yuan sebsar 0.18% ke 6.1562 per Dolar, yang terkuat dalam tiga pekan.